BAB 2. AKUNTANSI UNTUK
PIUTANG
Ø JENIS-JENIS PIUTANG
Piutang timbul apabila perusahaan melakukan `penjualan barang atau jasa
secara kredit kepada pihak lain. Piutang merupakan tagihan si penjual kepada
pembeli sebesar nilai transaksi penjualan. Piutang bias timbul apabila
perusahaan memberikan pinjaman sejumlah uang kepada pihak lain.piutang
merupakan milik perusahaan dan dengan demikian merupakan aset perusahaan.
Setiap transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak yaitu :
1. Kreditur, yaitu
pihak yang mendapat piutang/ tagihan (sebuah aset)
2. Debitur,yaitu
pihak yang berkewajiban membayar utang (sebuah kewajiban)
Piutang usaha adalah tagihan perusahaan kepada
konsumen yang melakukan transaksi secara kredit. Perusahaan biasanya
mengharapkan akan dapat menerima kas dari transaksi tersebut dalam waktu 30-60
hari.
Piutang wesel adalah tagihan perusahaan yang
didukung dengan instrument formal sebagai bukti tagihan yang disebut surat
wesel.piutang wesel memiliki jangka waktu pelunasan yang lebih panjang daripada
piutang usaha yaitu sekitar 60-90 hari atau bahkan lebih panjang.dengan
kewajiban bagi si debitur untuk membayar Bungan piutang wesel dan piutang usaha
yang timbul dari transaksi penjualan secara kredit.
Piutang lain-lain,mencakup semua tagihan yang bukan
piutang usaha.termasuk dalam jenis piutang ini adalah piutang yang timbul dari
pemberian pinjaman kepada pihak lain.
Ø PIUTANG USAHA
Masalah akuntansi yang berkaitan
dengan piutang usaha meliputi tiga hal, yaitu:
1. Pengakuan piutang usaha
2. Penilaian piutang usaha
3. Penyelesaian piutang usaha
Ø PENGAKUAN PIUTANG USAHA
Pengakuan
piutang usaha biasanya relative sederhana. Jurnal untuk mencatat
transaksi-transaksi dalam pembukuan.
Contoh:
April.1
|
Piutang usaha………………………
|
Rp.1.000.000
|
|
|
Penjualan…………………………….
(untuk mencatat penjualan kredit)
|
|
Rp.1.000.000
|
April 5
|
Retur dan potongan penjualan……
|
Rp.100.000
|
|
|
Piutang usaha……………………….
(untuk mencatat retur penjualan)
|
|
Rp.100.000
|
Apil 11
|
Kas…………………………………………
|
Rp.882.000
|
|
|
Piutang
usaha……………………….
|
18.000
|
|
|
(untuk
mencatat penerimaan piutang)
|
|
Rp.
900.000
|
Setelah ayat-ayat jurnal dibukukan
kebuku besar, maka akun piutang usaha dibuku besar akan Nampak sebagai berikut:
Piutang Usaha
April.1 Rp.1.000.000
|
April 5 Rp.100.000
|
|
April 11
Rp.900.000
|
Ø PENGENDALIAN INTERN ATAS PENERIMAAN PIUTANG
Penjuallan kredit mengandung resiko bagi perusahaan yang berupa kerugian
yang harus diderita apabila debitur tidak membayar kewajibannya.oleh karena itu
pengendalian interen atas piutang sangatlah penting. Agar tercipta pengendalian
interen yang baik atas penerimaan kas dari piutang ,bagian kredit tidak boleh
merangkap sebagai penerima pelunasan piutang.
Ø PENILAIAN PIUTANG USAHA
Sesuai dengan prinsip akuntansi, perusahaan harus melaporkan piutang
usaha sebagai aset.kesulitan sering dijumpai dalam menentukan jumlah rupiah
yang akan dilaporkan, karena sebagian piutang kadang-kadang tidak tertagih.
Ø KERUGIAN PIUTANG
Diatas telah disebutkan bahwa penjualan secara kredit disamping
mendatangkan keuntungan,juga biasa membawa kerugian bagi perusahaan. Dalam
akuntansi,kerugian akibat piutang tak dapat ditagih dicatat dengan mendebet
akun kerugian piutang. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian
piutang dalam jumlah yang wajar menunjukan bahwa kebijakan kredit yang
ditetapkan perusahaan sudah tepat.
Ø METODA PENGHAPUSAN LANGSUNG
Dalam metoda ini kerugian
piutang akan dicatat pada saat perusahaan mendapat kepastian bahwa suatu
piutang kepada debitur tertentu tidak akan dapat ditagih. Apabila suatu piutang
diyakini tidak akan dapat ditagih lagi, maka kerugian akibat tidak tertagihnya
piutang tersebut langsung didebetkan ke dalam akun kerugian piutang dan akun
piutang usaha kredit.
Dalam metoda ini ,akun
beban kerugian piutang hanya akan menunjukan jumlah kerugian yang sesungguhnya
dan asetbpiutang usaha akan dilaporkan dalam neraca sebesar jumlah brutonya.
Ø METODA CADANGAN
Dalam metoda cadangan untuk akuntansi atas piutang tak tertagih,
perusahaan akan menaksirkan besarnya piutang yang diperkirakan tidak dapat
ditagih pada setiap akhir tahun.
Prinsip akuntansi menegaskan bahwa metoda cadangan sebaiknya digunakan
apabila kerugian piutang berjumlah signifikan (material) ada tiga hal penting
yang terkandung dalam metoda ini :
1. Perusahaan menaksirkan jumlah piutang
yang diperkirakan tak tertagih.
2. Perusahaan mendebet taksiran kerugian
kedalam akun kerugian piutang dan mengkredit akun cadangan kerugian piutang
melalui jurnal penyesuaian yang dibuat pada setiap akhir periode.
3. Apabila perusahaan akan menghapus
piutang tertentu yang sudah tidak dapat ditagih lagi,maka jumlah yang
sesungguhnya tidak dapat ditagih tersebut didebetkan ke akun cadangan kerugian
piutang dan jumlah yang sama dikreditkan ke akun piutang usaha.
Ø DASAR YANG DIGUNAKAN DALAM METODA CADANGAN
Untuk menaksir jumlah piutang yang tidak dapat ditagih, manajemen dapat
menggunakan dua dasar yaitu: 1. Persentase dari penjualan dan 2. Persentase
dari piutang.
1.
Persentase dari Penjualan
Dalam dasar
persentase dari penjualan, manajemen menetapkan suatu hubungan persentase
antara jumlah penjualan kredit dengan taksiran kerugian yang mugkin diderita
karena adanya piutang tak tertagih.
Sebagai contoh,
misalnya PT Muria memilih dasar persentase dari penjualan dan memperkirakan
bahwa piutang sebesar 1% dari penjualan kredit bersih tidak akan tertagih.
2.
Persentase dari Piutang
Manajemen
menetapkan suatu hubungan persentase antara jumlah piutang dengan jumlah
kerugian akibat adanya piutang yang tidak tertagih.
Dalam daftar ini debitur (konsumen)
dikelompokkan berdasarkan masa lewat waktu,yaitu jangka waktu waktu sejak
piutang tersebut seharusnya diterima hingga tanggal pembuatan daftar umur
piutang.
v
PELEPASAN
PIUTANG
Perusahan bersedia untuk melepaskan piutang kepada
pihak lain karena beberapa alasan. Oleh karena itu perusahaan bersedia menerima
kas yang lebih kecil dari jumlah yang seharusnya diterima dari piutang, asalkan
kas dapat diterima lebih cepat. Di indonesia penjualandan penggadaian piutang
telah mulai dikenal,walaupun belum populer.
A.
Penjualan piutang
Penjualan piutang yang lazim terjadi adalah menjual
piutang kepada suatu factor yaitu suatu lembaga keuangan atau bank yang
bersedia membeli piutang dari perusahaan-perusahaan dan selanjutnya menerima
pembayaran atas piutang tersebut daribsi debitur.
Sebagai contoh, misalkan pada tanggal 2 April 2011,PT
Merdeka menjual (factor) piutang senilai Rp60.000.000,00 kepada sebuah lembaga
keuangan.
Namun apabila transaksi semacam ini jarang terjadi,beban komisi biasanya
diperlakukan sebagai beban lain-lain
dalam laporan laba-rugi.
B.
Penjualan dengan kartu kredit
Pada dasarnya penjual lebih senang untuk melakukan
penjualan secara tunai karena kas segera diterima pada saat penjualan terjadi.
Jenis-jenis kartu yang paling sering dijumpai adalah visa,master card,dan
American Express.
Ada tiga pihak yang terlibat apabila digunakan kartu
kredit dalam transaksi penjualan secara eceran,yaitu: (1) Penerbit kartu
kredit,(2) Penjual/Pengecer,
(3) Pembeli/komsumen.
1)
Penerbit kartu kredit. Kartu ini
dapat digunakan di seluruh untuk melakukan transaksi dengan pengecer (merchant)
yang telah berkerjasama dengan penerbit kartu kredit.
2)
Penggunaan kartu kredit. Apabila
pengecer akan menerima pembayaran dengan kartu kredit dari konsumen,maka mesin
akan mengeluarkan slip yang memuat informasi tentang nama perusahaan pengecer.
3)
Pembayaran kartu kredit oleh pemegang kartu.
Pemegang kartu kredit bisa segera membayar penuh di bank yang
bersangkutan (tanpa bunga), atau bisa juga mengangsurnya.
4)
Pembayaran Tagihan oleh penerbit kartu ke
pengecer(merchant).
Penjualan atau merchent mengumpulkan slip – slip penggunaan kartu kredit
selama suatu masa tertentu.Secara periodik penjualan menunjukkan permintaan
pembayaran kepada bank penerbit kartu dengan melampirkan semua bukti
(slip).Atas pengajuan permintaan tersebut.
v
PIUTANG
WESEL
Dalam dunia bisnis dikenal jenis piutang yang lain,yaitu apa
yang disebut wesel dan promes.
1)
Surat wesel (wesel adalah surat berharga
yang berisi perintah dari si penarik).
2)
Surat promes (promes adalah surat janji
untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu).
Perbedaan antara wesel dengan promes adalah sebagai berikut:
WESEL
|
PROMES
|
a) Wesel
adalah surat perintah untuk membayar.
b) Penarik
dan yang berkepentingan terdiri atas dua pihak.
c) Yang
membuat adalah pihak mempunyai piutang.
d) Memerlukan
akseptasi.
|
a) Promes adalah surat janji untuk membayar.
b) Penarik
dan yang berkepentingan berada di suatu tangan.
c) Yang
membuat adalah pihak yang beruntung.
d) Tidak
memerlukan askseptasi
|
Wesel biasanya
digunakan:
(1)
Apabila seseorang atau perusahaan meminjam uang.
(2)
Apabila jumlah rupiah transaksidan jangka wktu
pinjaman /kredit melebihi batas nominal.
(3)
Sebagai penyelesaian suatu piutang usaha.
Dalam bidang-bidang industri tertentu,semua penjualan
kredit selalu didukung dengan surat wesel.
Masalah-masalah pokok dalam akuntansi untuk piutang wesel,sama seperti
halnya dalam piutang,yaitu:
(1)
Pengakuan piutang wesel.
(2)
Penilaian piutang wesel.
(3)
Penyelesaian piutang wesel.
v
PENENTUAN
TANGGAL JATUH TEMPO
Saat jatuh tempo
(tanggal harus dibayar) sebuah surat wesel dapat dinyatakan dengan tiga cara:
1)
Atas penagihan.
2)
Pada tanggal tertentu.
3)
Pada akhir masa tertentu.
Apabila jangka waktu sebuah wesel
dinyatakan dalam bulan,maka tanggal jatuh dihitung dengan jumlah bulan dari
tanggal penarikan wesel sebagai contoh,tanggal jatuh wesel yang berjangka waktu
3 bulan yang tanggal penarikannya 1 Mei adalah Agustus.
v
WESEL
BERBUNGA DAN WESEL TIDAK BERBUNGA
Wesel dapat dibedakan menjadi wesel berbunga dan wesel tidak berbunga.suatu wesel disebut wesel berbunga apabila dalam
wesel disebutkan suatu tingkat bunga tertentu,sedangkan wesel tidak berbunga
adalah wesel yang tidak menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu.
Seperti yang telah disebutkan diatas,piutang wesel biasanya timbul
karena adanya penjualan kredit atau perusahaan memberikan pinjaman uang kepada
orang atau perusahaan lain.
Perlakuan akuntansi terhadap wesel berbunga
dengan wesel tidak berbunga agak berbeda disebabkan oleh adanya unsur bunga
ini.
v
PERHITUNGAN
BUNGA
Rumus dasar untuk menghitung bunga pada wesel
berbunga adalah sebagai berikut:
(Nilai Nominal wesel
X Tingkat bunga pertahun X
jangka waktu/tahun X = Bunga)
Tingkat bunga yang tertulis dalam surat
wesel adalah tingkat bunga setahun.Faktor jangka waktu dalam perhitungan waktu
diatas,dinyatakan dalam pecahan dari setahun, misalnya 3 bulan ditulis menjadi
3/12.
v
PENGAKUAN
PIUTANG WESEL
Suatu piutang wesel mungkin timbul (1) bersamaan
dengan transaksi penjualan,atau (2) pemberian pinjaman uang, atau (3) karena
perubahan dari piutang usaha menjadi piutang wesel.
(1) Piutang wesel dari penjualan kredit
Perusahaan mencatat piutang sebesar nilai
nominalnya, yaitu nilai yang tercantum dalam surat wesel.pada saat ini
perusahaan belum mencatat pendapatan bunga,karena prinsip pengakuan pendapatan
tidak akan mengakui pendapatan tersebut diperoleh.
(2) Piutang wesel dari pemberian pinjaman
Misalkan pada tanggal 1 mei
2012,PT Nusa Indah memberikan pinjaman uang kepada CV Barito sebesar
Rp5.000.000,00. Untuk itu CV Barito menyerahkan selembar promes,60 hari,bunga
12%.Jurnal yang dibuat oleh PT Nusa Indah untuk mencatat timbulnya piutang
wesel dan pengeluaran kas adalah sebagai berikut :
Mei 1
|
Piutang wesel…..........
|
Rp5.000.000,00
|
|
|
Kas……………………
(untuk mencatat pengakuan piutang
wesel kepada CV Barito)
|
|
Rp5.000.000,00
|
(3) Piutang wesel dari perubahan piutang usaha
Misalkan PT Merapi mempunyai piutang usaha kepada PT Sindoro sebesar
Rp10.000.000,00 yang jatuh pada tanggal 30 juni 2012.pada tanggal 1 juni
2012,PT Sindoro minta kepada PT Merapi agar kewajibannya diubah dengan
menyerahkan sebuah promes bernilai nominal Rp10.000.000,00, bunga 18%,jangka
waktu 90 hari. Apabila hal tersebut disetujui oleh PT Merapi,maka jurnal yang
dibuat dalam pembukuan PT merapi adalah sebagai berikut:
Juli 1
|
Piutang wesel…………
|
Rp10.000.000,00
|
|
|
Piutang Usaha…….
(untuk mencatat pengakuan piutang
wesel kepada PT Sindoro)
|
|
Rp10.000.000,00
|
v
PENILAIAN
PIUTANG WESEL
Seperti halnya piutang usaha, piutang wesel
juga harus dilaporkan menurut nilai kas (neto) yang direalisasi.Akun cadangan
untuk piutang wesel adalah akun cadangan kerugian piutang. Perhitungan dan
penaksiran kerugian piutang wesel dan pencatatan kerugian piutang beserta
cadangan kerugian piutang untuk
wesel,persis sama seperti piutang usaha.
v
PENYELESAIAN
DAN PENGALIHAN PIUTANG WESEL
Penerimaan
pelunasan wesel
Suatu wesel dikatakan dilunasi apabila
wesel tersebut dibayar secara penuh pada tanggal jatuhnya.untuk wesel
berbunga,jumlah yang melunasi meliputi nilai nominal wesel ditambah dengan
bunga selama jangka waktu wesel tersebut.
Piutang
wesel Tak dapat ditagih
Suatu wesel dikatakan tak dapat ditagih
apabila wesel tersebut tidak dibayar dalam jumlah penuh pada tanggal
jatuhnya.wesel yang tak dapat ditagih tidak dapat dialihkan dan oleh karenanya
harus diubah menjadi piutang usaha.
Pengalihan
piutang wesel
Surat wesel adalah surat berharga yang bisa
dipindahtangankan,artinya wesel bisa dialihkan dari suatu perusahaan atau
seseorang kepada perusahaan atau orang lain,dan dengan demikian bisa dijual
untuk mendapatkan kas.
Penjualan piutang wesel sebelum tanggal jatuhnya disebut pendiskontoan piutang wesel karena
pemegang wesel akan menerima pembayaran yang jumlahnya lebih kecil dari pada
nilai jatuh wesel yang bersangkutan.
v
PIUTANG
WESEL DENGAN ANGSURAN
Wesel yang pembayarannya diangsur selama
jangka waktu wesel,piutang semacam ini disebut piutang wesel dengan angsuran karena wesel ini memiliki periode
untuk mengansur pokok pinjaman dan bunga selama jangka waktu tertentu dimasa
yang akan datang. setiap penerimaan angsuran akan terdiri dari (1) bunga dari
pokok pinjaman yang belum dibayar, dan (2) pengurangan atas pokok pinjaman.
Pendapatan bunga setiap periode angsuran semakin menurun, sedangkan angsuran
pokok pinjaman semakin bertambah.
v
PENYAJIAN
PIUTANG DALAM NEGARA
Apabila perusahaan mempunyai berbagai jenis
piutang, maka piutang dalam neraca harus diklasifikasi menurut jenisnya, atau
dalam catatan atas laporan keuangan.Wesel jangka pendek (kurang dari setahun)
dicantumkan dalam neraca dibawah investasi sementara pada bagian asset
lancar.Selain itu, piutang wesel juga harus dilaporkan dalam jumlah bruto
maupun cadangan kerugian piutangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar